Sangat sedikit pemimpin dan penulis dalam bidang kepemimpinan yang
memahami pentingnya kasih dalam kepemimpinan. Yesus Kristus tidak
hanya memahami pentingnya melibatkan kasih dalam kepemimpinan, Dia
membuatnya menjadi "persyaratan" bagi siapa saja yang ingin menjadi
pengikut-Nya dan akhirnya menjadi pemimpin. Paulus, salah satu
pemimpin besar dari gereja mula-mula, memperjelas pentingnya kasih
dalam tulisannya yang terkenal:
"Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan
bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku
memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan
sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,
bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku." (1 Kor.
13:1-3)
Sungguh suatu pernyataan yang kuat mengenai pentingnya kasih! Dari
pernyataan Paulus, kita harus menyimpulkan bahwa bagi para pemimpin,
kasih jauh lebih penting dari segala kekuatan yang bisa mereka
berikan.
Kita akan melihat setiap karakteristik kasih dan bagaimana seorang
pemimpin menggunakannya.
1 Kor. 13:4-8 memberikan gambaran lengkap tentang kasih. Mari kita
melihat sekilas bagaimana setiap karakteristik kasih bisa menjadi
bagian dari apa yang pemimpin lakukan.
memahami pentingnya kasih dalam kepemimpinan. Yesus Kristus tidak
hanya memahami pentingnya melibatkan kasih dalam kepemimpinan, Dia
membuatnya menjadi "persyaratan" bagi siapa saja yang ingin menjadi
pengikut-Nya dan akhirnya menjadi pemimpin. Paulus, salah satu
pemimpin besar dari gereja mula-mula, memperjelas pentingnya kasih
dalam tulisannya yang terkenal:
"Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan
bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku
memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan
sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,
bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku." (1 Kor.
13:1-3)
Sungguh suatu pernyataan yang kuat mengenai pentingnya kasih! Dari
pernyataan Paulus, kita harus menyimpulkan bahwa bagi para pemimpin,
kasih jauh lebih penting dari segala kekuatan yang bisa mereka
berikan.
Kita akan melihat setiap karakteristik kasih dan bagaimana seorang
pemimpin menggunakannya.
1 Kor. 13:4-8 memberikan gambaran lengkap tentang kasih. Mari kita
melihat sekilas bagaimana setiap karakteristik kasih bisa menjadi
bagian dari apa yang pemimpin lakukan.
Setiap pemimpin membutuhkan karakter kesabaran. Kebanyakan pemimpin,
dari waktu ke waktu, berdoa, "Tuhan, berikan saya kesabaran
menghadapi orang-orang ini!" Tapi, kebanyakan mereka sebenarnya
berpikir, "Tuhan, buatlah orang-orang ini berhenti menggangguku!"
Kamus "Webster's New World" mendefinisikan kesabaran sebagai
"bertahan dalam kesakitan, masalah, dll., dengan kerelaan dan tanpa
mengeluh. Dengan tenang menoleransi hinaan, keterlambatan,
keruwetan, dll.".
Kasih berarti tetap tenang saat Anda dihina oleh pengikut Anda, saat
pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya, dan saat ada
kebingungan dalam menjalankan instruksi. Tidak berarti Anda tidak
peduli dengan tenggat waktu, orang yang dengan sengaja tidak
mematuhi instruksi, atau orang tidak patuh pada otoritas, tapi ini
berarti bahwa Anda tidak membalas dengan menjadi marah dan
mendendam. Anda tetap menguasai emosi Anda dan tetap tenang.
Kesabaran memampukan pimpinan untuk tetap tenang dan berkepala
dingin bahkan dalam situasi yang paling berat. Berbicara mengenai
kepemimpinan, kesabaran jauh lebih berharga daripada kekuasaan
karena karena hal itu merupakan suatu ekspresi kasih.
Kasih Itu Ramah
Saat para pengikut sedang menguji kesabaran kita, jangan hanya
sekadar tenang (sabar), kita bahkan harus bersikap lembut kepada
mereka. Hal ini sering menjadi kesulitan bagi pemimpin yang memunyai
kekuasaan untuk membalas dendam dalam banyak cara, bahkan hingga
mengeluarkan seseorang dari kelompok.
Saat kita membahas definisi kasih, Anda bisa melihat bahwa
sebenarnya kita sedang membahas tindakan. Tidak cukup hanya
memberitahu setiap pengikut bahwa Anda mengasihi mereka,
tunjukkanlah kasih itu dengan tindakan. Perbuatan menyatakan apa
yang sesungguhnya ada di dalam hati.
Kasih Tidak Pernah Cemburu atau Iri Hati
Pemimpin yang cemburu atau iri hati sangat berbahaya. Mereka tidak
menyukai pencapaian anak buahnya dan mencurigai setiap tindakan
mereka. Jika Anda menyimpan cemburu atau iri hati pada pengikut
Anda, dengan cepat Anda menghancurkan efektivitas kelompok atau
organisasi anda.
Cemburu membuat pemimpin kehilangan alasan atau arah yang
diperjuangkan oleh kelompok tersebut. Hal ini menciptakan
ketidakpercayaan dan pada akhirnya kebencian -- kebalikan dari
kasih. Seorang pemimpin yang cemburu akan mencoba menghancurkan,
daripada membangun pengikutnya. Jika Anda menyimpan cemburu atau iri
hati pada salah satu pengikut, Anda tidak mengasihi mereka. Dan jika
Anda tidak mengasihi mereka, Anda mengabaikan perintah langsung dari
Yesus. Anda perlu memohon ampun, baik kepada Yesus atau kepada orang
yang kepadanya Anda iri hati. Kemudian, ubahlah perilaku Anda.
Kasih Tidak Pernah Membual atau Sombong
Bualan adalah suatu tanda keegoisan. Pembual mencoba menarik
perhatian orang lain untuk memerhatikan apa yang dapat mereka
perbuat. Kasih tidak pernah menarik perhatian untuk dirinya sendiri.
Kasih selalu memikirkan orang lain. Pemimpin tidak pernah perlu
membual tentang pencapaiannya. Justru pencapaiannya yang akan
berbicara bagi pemimpin itu.
Pemimpin yang efektif menghabiskan waktu untuk menyemangati dan
mendorong pengikutnya. Ia berusaha menolong kelompoknya
mengembangkan keyakinan mereka untuk berhasil. Membual tentang
keberhasilan Anda tidak hanya mengindikasikan keegoisan Anda, tapi
juga dapat membuat orang lain merasa kurang mampu untuk berhasil.
Kasih Tidak Memegahkan Diri
Memegahkan diri berarti menunjukkan kesombongan dan pada saat yang
sama menunjukkan rasa tidak senang, tidak puas, dan kejengkelan pada
orang lain. Pemimpin Kristen seharusnya tidak pernah melakukan apa
pun yang membuat orang lain merasa inferior. Dalam dunia sekuler,
memegahkan diri adalah hal yang umum untuk para pemimpin. Tapi hal
ini tidak berlaku bagi para pengikut Yesus Kristus.
Yesus tidak pernah bersikap seolah-olah Dia lebih baik daripada
pengikut-Nya. Justru Dia sering bersikap seolah murid-murid-Nyalah
yang lebih baik. Yesus meluangkan waktu bagi semua orang, bahkan
anak-anak kecil. Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang efektif,
jangan menjauhkan diri dari pengikut Anda dan membuat mereka
berpikir Anda lebih baik daripada mereka atau bahwa Anda terlalu
hebat untuk mengerjakan hal-hal yang Anda minta mereka lakukan.
Kasih Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Mudah bagi pemimpin untuk mementingkan diri sendiri atau egois.
Memimpin kelompok tidak membuat ide-ide Anda lebih baik dari ide
pengikut Anda. Juga tidak berarti Anda selalu benar dan mereka salah
jika tidak setuju dengan Anda. Pemimpin yang efektif berusaha
mempromosikan pengikut mereka, bukan diri sendiri. Ini berarti Anda
akan menggunakan ide, opini, dan saran mereka lebih daripada ide
Anda sendiri, kapan pun hal itu dimungkinkan. Anda juga akan membagi
otoritas dan kekuasaan dengan orang-orang yang Anda pimpin.
Kasih Itu Tidak Melakukan yang Tidak Sopan
Mementingkan diri sendiri dan bersikap tidak sopan biasanya berjalan
beriringan. Saat Anda berlaku kasar terhadap orang lain, sebenarnya
Anda sedang berkata melalui tindakan Anda: "Saya lebih menghargai
perasaan dan opini saya daripada perasaan dan pemikiran Anda."
Sayangnya, kita sering kali tidak menyadari sikap tidak sopan yang
ada dalam diri kita sendiri. Ini jelas suatu pertanda bahwa kita
begitu memikirkan diri sendiri sehingga hanya punya sedikit
perhatian terhadap orang lain. Tidak ada tempat bagi ketidaksopanan
dalam hidup seorang pemimpin Kristen.
Kasih Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri
Karena kekuasaannya, pemimpin dapat dengan mudah menyamarkan
saat-saat dia mencari keuntungan bagi diri sendiri. Dalam banyak
kesempatan, saya telah mendengarkan saran-saran dari orang yang saya
pimpin, tapi saya melakukannya dengan cara saya sendiri walaupun
cara mereka sebenarnya lebih baik.
Selama segala sesuatu harus dilakukan dengan cara Anda sendiri,
kelompok itu tidak akan mampu melakukan lebih dari kemampuan Anda
mengambil keputusan. Itu berarti setiap saat memungkinkan, segala
sesuatu sebaiknya dilakukan dengan cara mereka daripada dengan cara
Anda sendiri. Pengikut akan belajar untuk memimpin saat mereka
mendapat kesempatan untuk membuat keputusan.
Kasih Tidak Pemarah atau Mudah Tersinggung
Apakah Anda suka menggerutu, sentimental, atau mudah tersinggung?
Jika ya, Anda terlalu egois. Ketersinggungan adalah tanda bahwa kita
sedang fokus pada kehendak sendiri, bukan pada melayani orang lain.
Alkitab mengatakan bahwa mudah tersinggung berarti menunjukkan tidak
adanya kasih. Mudah tersinggung berjalan bersama ketidaksabaran,
intoleran, yang juga adalah suatu tindakan yang tidak mengasihi.
Jika Anda mudah terganggu, sentimental, dan menggerutu, orang akan
cenderung menghindari Anda. Pengikut Anda tidak akan mau terbuka
karena mereka tidak percaya pada konsistensi Anda. Mereka hanya akan
mengerjakan apa yang disuruh. Daripada mejadi kreatif, mereka lebih
suka menghindari risiko.
Kasih Tidak Menyimpan Dendam
Pemimpin yang efektif harus mengampuni. Pemimpin yang mengasihi
tidak hanya mengampuni, tapi juga melupakan. Dendam berasal dari
tidak mengampuni dan menyimpan perasaan negatif pada orang lain
karena kejadian pada masa lalu. Kita menyimpan dendam karena kita
merasa diperlakukan salah dan ingin membalasnya.
Pemimpin yang mengasihi pengikutnya akan melupakan saat-saat mereka
diperlakukan salah. Godaannya adalah untuk membalas kejahatan dengan
kejahatan. Tapi untuk menunjukkan kasih, kita harus bersedia
membalas kejahatan dengan kebaikan. Menyimpan dendam hanya akan
berujung pada konflik yang berkepanjangan. Membayar kejahatan dengan
kebaikan menggembosi konflik dan membuka pintu bagi kembalinya
keselarasan dalam hubungan.
Kasih Hampir Tidak Menyadari Saat Orang Lain Melakukan Kesalahan
Apa artinya ini? Saat saya memikirkan karakteristik kasih, saya
teringat pada seorang pemimpin yang dulu saya dan teman sekerja saya
juluki "Snoopy", karena dia selalu mengendap-endap untuk mencoba
mencari-cari kesalahan kami. Suatu hari, kami mendapati dia sedang
mengamati kami menggunakan keker. Jadi, kami semua melambaikan
tangan dan menertawakannya. Saya tidak pernah menghormati pemimpin
itu.
Kasih Bersukacita dengan Ketidakadilan
Pemimpin yang mengasihi pengikutnya tidak pernah puas saat
menyaksikan mereka diperlakukan tidak adil. Mereka tidak mengadu
domba atau dengan sengaja menjebak seseorang agar gagal.
Pemimpin yang efektif berteguh hati untuk memperlakukan semua
pengikutnya secara adil dan sama. Mereka tidak pilih kasih, dan
tidak mengizinkan terjadinya pilih kasih dalam kelompok. Jika
anggota-anggota dalam kelompok memperlakukan satu sama lain dengan
buruk, pemimpin yang mengasihi akan bertindak cepat untuk
menyelesaikan masalahnya.
Kasih Bersukacita Jika Kebenaran Menang
Pemimpin yang efektif adalah orang yang berintegritas. Mereka bisa
diandalkan untuk bertindak benar, bahkan walaupun itu
menyakiti mereka sendiri. Mereka mengharapkan standar yang sama
dari para pengikutnya.
Pemimpin yang mengasihi tidak akan mengkompromikan standar demi
keuntungan pribadi, dan mereka memakai kebenaran Alkitab sebagai
otoritas final.
Kasih Itu Setia Apa Pun Harganya
Kesetiaan adalah sesuatu yang jarang ditemui dalam lingkungan sosial
kita sekarang ini. Tapi hal ini sangat penting dalam kelompok jika
kelompok itu ingin terus bertahan dalam tekanan-tekanan yang akan
melemahkan dan menghancurkan. Jika pemimpin menginginkan komitmen
dari para pengikutnya, pemimpin itu harus pertama-tama menunjukkan
kesetiaan kepada pengikutnya. Pengikut perlu tahu bahwa pemimpinnya
akan berdiri di pihak mereka, baik saat baik atau buruk, bahwa
bekerja bersama mereka lebih penting bagi sang pemimpin daripada
hal-hal lain. Dan bahwa kelompok ini lebih penting bagi sang
pemimpin daripada kelompok lain.
dari waktu ke waktu, berdoa, "Tuhan, berikan saya kesabaran
menghadapi orang-orang ini!" Tapi, kebanyakan mereka sebenarnya
berpikir, "Tuhan, buatlah orang-orang ini berhenti menggangguku!"
Kamus "Webster's New World" mendefinisikan kesabaran sebagai
"bertahan dalam kesakitan, masalah, dll., dengan kerelaan dan tanpa
mengeluh. Dengan tenang menoleransi hinaan, keterlambatan,
keruwetan, dll.".
Kasih berarti tetap tenang saat Anda dihina oleh pengikut Anda, saat
pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya, dan saat ada
kebingungan dalam menjalankan instruksi. Tidak berarti Anda tidak
peduli dengan tenggat waktu, orang yang dengan sengaja tidak
mematuhi instruksi, atau orang tidak patuh pada otoritas, tapi ini
berarti bahwa Anda tidak membalas dengan menjadi marah dan
mendendam. Anda tetap menguasai emosi Anda dan tetap tenang.
Kesabaran memampukan pimpinan untuk tetap tenang dan berkepala
dingin bahkan dalam situasi yang paling berat. Berbicara mengenai
kepemimpinan, kesabaran jauh lebih berharga daripada kekuasaan
karena karena hal itu merupakan suatu ekspresi kasih.
Kasih Itu Ramah
Saat para pengikut sedang menguji kesabaran kita, jangan hanya
sekadar tenang (sabar), kita bahkan harus bersikap lembut kepada
mereka. Hal ini sering menjadi kesulitan bagi pemimpin yang memunyai
kekuasaan untuk membalas dendam dalam banyak cara, bahkan hingga
mengeluarkan seseorang dari kelompok.
Saat kita membahas definisi kasih, Anda bisa melihat bahwa
sebenarnya kita sedang membahas tindakan. Tidak cukup hanya
memberitahu setiap pengikut bahwa Anda mengasihi mereka,
tunjukkanlah kasih itu dengan tindakan. Perbuatan menyatakan apa
yang sesungguhnya ada di dalam hati.
Kasih Tidak Pernah Cemburu atau Iri Hati
Pemimpin yang cemburu atau iri hati sangat berbahaya. Mereka tidak
menyukai pencapaian anak buahnya dan mencurigai setiap tindakan
mereka. Jika Anda menyimpan cemburu atau iri hati pada pengikut
Anda, dengan cepat Anda menghancurkan efektivitas kelompok atau
organisasi anda.
Cemburu membuat pemimpin kehilangan alasan atau arah yang
diperjuangkan oleh kelompok tersebut. Hal ini menciptakan
ketidakpercayaan dan pada akhirnya kebencian -- kebalikan dari
kasih. Seorang pemimpin yang cemburu akan mencoba menghancurkan,
daripada membangun pengikutnya. Jika Anda menyimpan cemburu atau iri
hati pada salah satu pengikut, Anda tidak mengasihi mereka. Dan jika
Anda tidak mengasihi mereka, Anda mengabaikan perintah langsung dari
Yesus. Anda perlu memohon ampun, baik kepada Yesus atau kepada orang
yang kepadanya Anda iri hati. Kemudian, ubahlah perilaku Anda.
Kasih Tidak Pernah Membual atau Sombong
Bualan adalah suatu tanda keegoisan. Pembual mencoba menarik
perhatian orang lain untuk memerhatikan apa yang dapat mereka
perbuat. Kasih tidak pernah menarik perhatian untuk dirinya sendiri.
Kasih selalu memikirkan orang lain. Pemimpin tidak pernah perlu
membual tentang pencapaiannya. Justru pencapaiannya yang akan
berbicara bagi pemimpin itu.
Pemimpin yang efektif menghabiskan waktu untuk menyemangati dan
mendorong pengikutnya. Ia berusaha menolong kelompoknya
mengembangkan keyakinan mereka untuk berhasil. Membual tentang
keberhasilan Anda tidak hanya mengindikasikan keegoisan Anda, tapi
juga dapat membuat orang lain merasa kurang mampu untuk berhasil.
Kasih Tidak Memegahkan Diri
Memegahkan diri berarti menunjukkan kesombongan dan pada saat yang
sama menunjukkan rasa tidak senang, tidak puas, dan kejengkelan pada
orang lain. Pemimpin Kristen seharusnya tidak pernah melakukan apa
pun yang membuat orang lain merasa inferior. Dalam dunia sekuler,
memegahkan diri adalah hal yang umum untuk para pemimpin. Tapi hal
ini tidak berlaku bagi para pengikut Yesus Kristus.
Yesus tidak pernah bersikap seolah-olah Dia lebih baik daripada
pengikut-Nya. Justru Dia sering bersikap seolah murid-murid-Nyalah
yang lebih baik. Yesus meluangkan waktu bagi semua orang, bahkan
anak-anak kecil. Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang efektif,
jangan menjauhkan diri dari pengikut Anda dan membuat mereka
berpikir Anda lebih baik daripada mereka atau bahwa Anda terlalu
hebat untuk mengerjakan hal-hal yang Anda minta mereka lakukan.
Kasih Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Mudah bagi pemimpin untuk mementingkan diri sendiri atau egois.
Memimpin kelompok tidak membuat ide-ide Anda lebih baik dari ide
pengikut Anda. Juga tidak berarti Anda selalu benar dan mereka salah
jika tidak setuju dengan Anda. Pemimpin yang efektif berusaha
mempromosikan pengikut mereka, bukan diri sendiri. Ini berarti Anda
akan menggunakan ide, opini, dan saran mereka lebih daripada ide
Anda sendiri, kapan pun hal itu dimungkinkan. Anda juga akan membagi
otoritas dan kekuasaan dengan orang-orang yang Anda pimpin.
Kasih Itu Tidak Melakukan yang Tidak Sopan
Mementingkan diri sendiri dan bersikap tidak sopan biasanya berjalan
beriringan. Saat Anda berlaku kasar terhadap orang lain, sebenarnya
Anda sedang berkata melalui tindakan Anda: "Saya lebih menghargai
perasaan dan opini saya daripada perasaan dan pemikiran Anda."
Sayangnya, kita sering kali tidak menyadari sikap tidak sopan yang
ada dalam diri kita sendiri. Ini jelas suatu pertanda bahwa kita
begitu memikirkan diri sendiri sehingga hanya punya sedikit
perhatian terhadap orang lain. Tidak ada tempat bagi ketidaksopanan
dalam hidup seorang pemimpin Kristen.
Kasih Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri
Karena kekuasaannya, pemimpin dapat dengan mudah menyamarkan
saat-saat dia mencari keuntungan bagi diri sendiri. Dalam banyak
kesempatan, saya telah mendengarkan saran-saran dari orang yang saya
pimpin, tapi saya melakukannya dengan cara saya sendiri walaupun
cara mereka sebenarnya lebih baik.
Selama segala sesuatu harus dilakukan dengan cara Anda sendiri,
kelompok itu tidak akan mampu melakukan lebih dari kemampuan Anda
mengambil keputusan. Itu berarti setiap saat memungkinkan, segala
sesuatu sebaiknya dilakukan dengan cara mereka daripada dengan cara
Anda sendiri. Pengikut akan belajar untuk memimpin saat mereka
mendapat kesempatan untuk membuat keputusan.
Kasih Tidak Pemarah atau Mudah Tersinggung
Apakah Anda suka menggerutu, sentimental, atau mudah tersinggung?
Jika ya, Anda terlalu egois. Ketersinggungan adalah tanda bahwa kita
sedang fokus pada kehendak sendiri, bukan pada melayani orang lain.
Alkitab mengatakan bahwa mudah tersinggung berarti menunjukkan tidak
adanya kasih. Mudah tersinggung berjalan bersama ketidaksabaran,
intoleran, yang juga adalah suatu tindakan yang tidak mengasihi.
Jika Anda mudah terganggu, sentimental, dan menggerutu, orang akan
cenderung menghindari Anda. Pengikut Anda tidak akan mau terbuka
karena mereka tidak percaya pada konsistensi Anda. Mereka hanya akan
mengerjakan apa yang disuruh. Daripada mejadi kreatif, mereka lebih
suka menghindari risiko.
Kasih Tidak Menyimpan Dendam
Pemimpin yang efektif harus mengampuni. Pemimpin yang mengasihi
tidak hanya mengampuni, tapi juga melupakan. Dendam berasal dari
tidak mengampuni dan menyimpan perasaan negatif pada orang lain
karena kejadian pada masa lalu. Kita menyimpan dendam karena kita
merasa diperlakukan salah dan ingin membalasnya.
Pemimpin yang mengasihi pengikutnya akan melupakan saat-saat mereka
diperlakukan salah. Godaannya adalah untuk membalas kejahatan dengan
kejahatan. Tapi untuk menunjukkan kasih, kita harus bersedia
membalas kejahatan dengan kebaikan. Menyimpan dendam hanya akan
berujung pada konflik yang berkepanjangan. Membayar kejahatan dengan
kebaikan menggembosi konflik dan membuka pintu bagi kembalinya
keselarasan dalam hubungan.
Kasih Hampir Tidak Menyadari Saat Orang Lain Melakukan Kesalahan
Apa artinya ini? Saat saya memikirkan karakteristik kasih, saya
teringat pada seorang pemimpin yang dulu saya dan teman sekerja saya
juluki "Snoopy", karena dia selalu mengendap-endap untuk mencoba
mencari-cari kesalahan kami. Suatu hari, kami mendapati dia sedang
mengamati kami menggunakan keker. Jadi, kami semua melambaikan
tangan dan menertawakannya. Saya tidak pernah menghormati pemimpin
itu.
Kasih Bersukacita dengan Ketidakadilan
Pemimpin yang mengasihi pengikutnya tidak pernah puas saat
menyaksikan mereka diperlakukan tidak adil. Mereka tidak mengadu
domba atau dengan sengaja menjebak seseorang agar gagal.
Pemimpin yang efektif berteguh hati untuk memperlakukan semua
pengikutnya secara adil dan sama. Mereka tidak pilih kasih, dan
tidak mengizinkan terjadinya pilih kasih dalam kelompok. Jika
anggota-anggota dalam kelompok memperlakukan satu sama lain dengan
buruk, pemimpin yang mengasihi akan bertindak cepat untuk
menyelesaikan masalahnya.
Kasih Bersukacita Jika Kebenaran Menang
Pemimpin yang efektif adalah orang yang berintegritas. Mereka bisa
diandalkan untuk bertindak benar, bahkan walaupun itu
menyakiti mereka sendiri. Mereka mengharapkan standar yang sama
dari para pengikutnya.
Pemimpin yang mengasihi tidak akan mengkompromikan standar demi
keuntungan pribadi, dan mereka memakai kebenaran Alkitab sebagai
otoritas final.
Kasih Itu Setia Apa Pun Harganya
Kesetiaan adalah sesuatu yang jarang ditemui dalam lingkungan sosial
kita sekarang ini. Tapi hal ini sangat penting dalam kelompok jika
kelompok itu ingin terus bertahan dalam tekanan-tekanan yang akan
melemahkan dan menghancurkan. Jika pemimpin menginginkan komitmen
dari para pengikutnya, pemimpin itu harus pertama-tama menunjukkan
kesetiaan kepada pengikutnya. Pengikut perlu tahu bahwa pemimpinnya
akan berdiri di pihak mereka, baik saat baik atau buruk, bahwa
bekerja bersama mereka lebih penting bagi sang pemimpin daripada
hal-hal lain. Dan bahwa kelompok ini lebih penting bagi sang
pemimpin daripada kelompok lain.
Jika Anda ingin menunjukkan kasih pada pengikut Anda, tunjukkan
pada mereka bahwa Anda memercayai mereka. Bahkan saat mereka tidak
percaya pada diri mereka sendiri. Jangan pernah berhenti memberi
mereka kesempatan untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya.
Tantanglah anggota-anggota kelompok untuk memercayai diri mereka
sendiri, potensi mereka, dan potensi kelompok.
Percaya pada pengikut berarti membiarkan mereka menggunakan
kreativitas mereka untuk mencapai tujuan atau misi kelompok. Berarti
memercayai pertimbangan dan keputusan mereka. Berarti terus
memercayai mereka saat mereka membuat kesalahan, dan membantu mereka
mengubah kesalahan itu menjadi pengalaman belajar yang positif.
Kasih Selalu Membela Orang Lain
Bukannya membela dan mengangkat diri sendiri, kasih selalu membela,
melindungi, dan mengangkat orang yang dikasihi. Itu berarti pemimpin
mempertahankan pengikutnya saat orang lain mengkritik.
Saya pernah bekerja untuk seorang manajer yang menyemangati saya
untuk mencoba ide-ide saya. Tapi saat ide itu gagal, dia tidak
membela saya di hadapan bosnya. Setelah beberapa saat, saya tidak
lagi mau mengambil risiko berinovasi. Jika Anda mengharapkan
pengikut Anda memanjat pohon, bersiaplah untuk menangkapnya jika
dahannya patah.
Kasih Itu Tidak Berkesudahan
Kasih tidak berakhir. Itu berarti Anda menyatakan kasih itu melalui
tindakan setiap hari, baik Anda senang atau tidak. Bahkan jika
pengikut Anda tidak membalas dengan kasih, Anda tetap melakukan
prinsip kasih. Kasih itu tidak bersyarat. Kasih tidak bergantung
pada perasaan atau respons dari orang yang dikasihi.
Rangkuman
Mengasihi melalui tindakan bukanlah suatu pilihan bagi pemimpin
Kristen yang ingin menerapkan prinsip Perjanjian Baru dalam
kepemimpinannya. Yesus berkata, "Aku memberikan perintah baru kepada
kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan
demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku,
yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:34-35)
Kasih itu Sabar
Saya menantang Anda membuat komitmen untuk secara konsisten
mempraktikkan tindakan kasih yang sudah saya gambarkan dalam 1
Korintus 13:4-8. Karena kecuali jika Anda melakukannya, semua
kekuasaan Anda sama sekali tidak berharga. (t/Yenny)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar